Evaluasi Keakuratan Metode Immunochromatographic Assay dalam Diagnostik HIV

Table of Contents


INFOLABMED.COM- Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan salah satu penyakit infeksi yang menjadi perhatian global. 

Diagnostik dini sangat penting untuk menekan angka penularan dan meningkatkan efektivitas terapi. 

Salah satu metode yang banyak digunakan dalam skrining HIV adalah Immunochromatographic Assay (ICA). 

Artikel ini akan mengevaluasi keakuratan ICA dalam mendeteksi HIV dibandingkan dengan metode standar lain seperti Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) dan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Prinsip Kerja Immunochromatographic Assay
ICA merupakan metode imunodiagnostik berbasis membran yang bekerja dengan prinsip reaksi antigen-antibodi. 

Sampel darah atau serum ditempatkan pada kaset uji yang mengandung antibodi spesifik terhadap antigen HIV-1/2. 

Jika terdapat antibodi HIV dalam sampel, akan terjadi reaksi warna yang menunjukkan hasil positif.

Keakuratan dan Keterbatasan ICA
Studi menunjukkan bahwa ICA memiliki sensitivitas berkisar antara 95-99% dan spesifisitas sekitar 98-99% dalam mendeteksi antibodi HIV. 

Sensitivitas yang tinggi menjadikannya metode yang efektif untuk skrining awal, namun memiliki keterbatasan dalam mendeteksi infeksi akut sebelum terbentuknya antibodi. 

Oleh karena itu, hasil positif dari ICA harus dikonfirmasi dengan metode lain seperti ELISA atau Western Blot.

Perbandingan dengan Metode Lain
Dibandingkan dengan ELISA, ICA memiliki keunggulan dalam hal kemudahan penggunaan, kecepatan hasil (15-30 menit), serta tidak memerlukan peralatan laboratorium yang kompleks. 

Namun, ELISA tetap menjadi metode referensi karena memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi. 

Sementara itu, PCR dapat mendeteksi materi genetik HIV sejak fase awal infeksi, tetapi lebih mahal dan memerlukan laboratorium dengan fasilitas khusus.

Immunochromatographic Assay merupakan metode skrining HIV yang cepat, murah, dan mudah digunakan, terutama di daerah dengan keterbatasan fasilitas laboratorium. 

Namun, karena keterbatasannya dalam mendeteksi infeksi akut, hasil positif dari ICA sebaiknya dikonfirmasi dengan metode lain seperti ELISA atau PCR untuk memastikan diagnosis yang akurat. 

Pemilihan metode diagnostik yang tepat akan berkontribusi pada deteksi dini dan penanganan yang lebih baik terhadap HIV.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Halo, selamat datang di blogku yaa.. Di sini, kita bakal ngobrolin tentang penyakit menular dengan cara yang mudah dimengerti, tapi tetap informatif. Blog ini khusus buat kamu yang ingin tahu lebih banyak soal kesehatan, terutama tentang bagaimana penyakit menular bekerja dan cara mencegahnya. Sebagai seseorang yang berlatar belakang di Teknik Laboratorium Medik, aku ingin berbagi pengetahuan bermanfaat, terutama buat kalian yang berusia 17-30 tahun. Aku akan bahas segala hal, dari penyebab, gejala, sampai pemeriksaan lab untuk mendeteksi penyakit menular lebih dini. Yuk, sama-sama belajar lebih banyak dan jaga kesehatan bareng-bareng!

Post a Comment