Mengenal Herpes Simplex Virus (HSV) 1/2 dan Varicella Zoster Virus (VZV) PCR: Diagnosis Akurat untuk Infeksi Virus

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Dalam dunia medis modern, kemampuan untuk mendeteksi infeksi virus secara cepat dan akurat sangatlah penting. 

Salah satu alat diagnostik yang sering digunakan adalah tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi keberadaan Herpes Simplex Virus (HSV) 1/2 dan Varicella Zoster Virus (VZV). 

Baca juga : Ini Alasannya Mengapa Anda Harus Menghindari Virus Herpes Simpleks: Dampak Kesehatan dan Psikososial yang Berbahaya serta Kemungkinan Penularannya

Tes ini tidak hanya membantu mengidentifikasi penyakit seperti herpes simplex dan cacar air, tetapi juga memainkan peran krusial dalam menangani kondisi serius seperti ensefalitis atau meningitis yang disebabkan oleh kedua virus tersebut.

Indikasi untuk Pengujian

Menurut informasi dari Public Health Microbiology Laboratory (PHML), tes molekuler untuk HSV-1/2 dan VZV dilakukan semata-mata untuk tujuan diagnostik. 

Ini melibatkan deteksi DNA virus pada spesimen pasien setelah infeksi liar atau jika dicurigai adanya ensefalitis/meningitis akibat HSV dan VZV.

Tes ini dilakukan sebagai duplex, artinya hasil PCR untuk ketiga virus (HSV-1, HSV-2, dan VZV) akan dilaporkan bersamaan. 

Penting untuk dicatat bahwa tes PCR untuk HSV atau VZV tidak dapat dipesan secara terpisah dan tidak dilakukan secara individual.

Spesimen yang Diperlukan

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, spesimen harus dikumpulkan dengan hati-hati. Berikut adalah jenis spesimen yang diterima:

1. Cairan Serebrospinal (CSF): Harus dikumpulkan dalam wadah steril. Volume minimum yang diperlukan adalah 250μL.
2. Swab Lesi Vesikular atau Ulseratif: Diambil dari kulit, mukosa oral, genital, peri-anal, atau ulkus kornea, dan harus disimpan dalam medium transport universal (UTM) non-kadaluarsa sebanyak minimal 3mL.

Spesimen lain selain CSF atau swab harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan PHML karena validasi belum dilakukan untuk sumber spesimen lainnya.

Penyimpanan dan Transportasi Spesimen

Proses penyimpanan dan transportasi spesimen sangat memengaruhi keakuratan hasil. 

CSF harus segera dikirim ke laboratorium, idealnya dalam waktu 1 jam setelah pengumpulan.

Swab dalam UTM harus disimpan pada suhu 2-8°C dan tiba di laboratorium dalam waktu maksimal 72 jam.

Jika ada penundaan dalam transportasi CSF atau penyimpanan di luar suhu yang direkomendasikan, PHML harus dihubungi untuk diskusi lebih lanjut. 

Meskipun CSF tidak ditolak, spesimen tanpa pleositosis atau kadar protein normal mungkin tidak diproses hingga riwayat klinis diperoleh.

Metode Pengujian

Tes PCR untuk HSV-1/2 dan VZV menggunakan teknologi real-time Polymerase Chain Reaction (PCR). 

Hasilnya dapat berupa:

• NOT DETECTED: Tidak ada DNA virus yang terdeteksi.
• DETECTED: DNA virus terdeteksi.
• INDETERMINATE: Hasil dekat ambang batas; spesimen tindak lanjut mungkin diperlukan jika diindikasikan secara klinis.

Aliases dan Nama Laporan

Beberapa nama alternatif untuk virus ini termasuk:

• HSV: Herpes Simplex Virus Type 1, Human Alphaherpes Virus 1, Herpes Simplex Virus Type 2, Human Alphaherpes Virus 2.
• VZV: Varicella (Chickenpox), Herpes Zoster (Shingles), Varicella-Zoster Virus, Human Herpes Virus Type 3 (HHV-3).

Nama pelaporan resmi untuk tes ini adalah "HSV-1/2, VZV PCR."

Pengujian PCR untuk HSV-1/2 dan VZV adalah alat diagnostik yang sangat berharga dalam mengidentifikasi infeksi virus secara cepat dan akurat. 

Baca juga : Uji Antibodi Virus Herpes Simpleks (HSV) Serum - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik

Dengan pemahaman yang tepat tentang indikasi, persyaratan spesimen, dan interpretasi hasil, tenaga medis dapat memberikan perawatan yang lebih baik kepada pasien.

Untuk informasi lebih lanjut tentang tes ini, hubungi laboratorium terdekat atau konsultasikan dengan dokter Anda. Ingatlah bahwa diagnosis awal adalah kunci untuk penanganan yang efektif!***