Interferon-Gamma Release Assay (IGRA): Solusi Modern untuk Deteksi Infeksi Tuberkulosis Laten

Table of Contents
Interferon-Gamma Release Assay (IGRA) Solusi Modern untuk Deteksi Infeksi Tuberkulosis Laten


INFOLABMED.COM - Dalam dunia kesehatan, deteksi dini infeksi tuberkulosis (TB) menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit. 

Salah satu metode modern yang digunakan adalah Interferon-Gamma Release Assay (IGRA). 

Metode ini menawarkan solusi lebih akurat dibandingkan tes kulit tuberkulosis (TST) tradisional, terutama dalam kasus infeksi tuberkulosis laten (LTBI).

Baca juga : Mengenal Interferon Gamma Release Assay (IGRA) - Tes Darah untuk Deteksi Tuberkulosis (TB)

Apa Itu Interferon-Gamma Release Assay (IGRA)?

IGRA adalah tes diagnostik in-vitro yang dirancang untuk mendeteksi infeksi tuberkulosis laten. 

Tes ini bekerja dengan mengukur pelepasan interferon-gamma (IFN-gamma) oleh sel T setelah stimulasi antigen spesifik dari Mycobacterium tuberculosis

Antigen ini meliputi ESAT-6 dan CFP-10, yang tidak ditemukan pada strain BCG atau sebagian besar mikobakteri non-tuberkulosis.

Indikasi Penggunaan IGRA

IGRA direkomendasikan dalam beberapa situasi tertentu, termasuk:

  1. Risiko Tinggi: Ketika risiko infeksi, progresi ke penyakit, atau hasil buruk sangat tinggi.
  2. Hasil TST Meragukan: Jika hasil TST diduga salah negatif atau salah positif.
  3. Vaksinasi BCG: Pada individu yang telah menerima vaksin BCG setelah usia 1 tahun atau menerima vaksin lebih dari sekali.
  4. Populasi Rentan: Kelompok yang secara historis memiliki tingkat pengembalian rendah untuk pembacaan TST.
  5. Anak-Anak dengan Dugaan TB: IGRA dapat digunakan sebagai alat diagnostik tambahan bersama TST.
  6. Tes Ulang: Ketika hasil TST awal tidak jelas atau tidak valid, tetapi alasan pengujian tetap ada.

Namun, IGRA tidak dianjurkan untuk diagnosis TB aktif pada orang dewasa, pemantauan respons terhadap pengobatan TB, atau skrining rutin pada populasi imigran.

Spesimen dan Prosedur Pengujian

Untuk melakukan IGRA, diperlukan sampel darah utuh sebanyak 4 ml yang dikumpulkan langsung ke dalam empat tabung pengumpulan darah khusus:

  • Tabung kontrol Nil (tutup abu-abu)
  • Tabung TB1 (tutup hijau)
  • Tabung TB2 (tutup hijau)
  • Tabung kontrol Mitogen (tutup ungu)

Tabung harus diinkubasi dalam waktu 16 jam setelah pengumpulan. Kesalahan dalam penanganan atau inkubasi dapat memengaruhi hasil.

Interpretasi Hasil IGRA

Hasil IGRA dapat dikategorikan sebagai berikut:

  • Positif: Kemungkinan besar terinfeksi M. tuberculosis.
  • Negatif: Kemungkinan besar tidak terinfeksi M. tuberculosis.
  • Indeterminate: Tidak dapat menentukan kemungkinan infeksi.

Penting untuk dicatat bahwa hasil positif tidak serta-merta menunjukkan infeksi aktif, dan hasil negatif tidak sepenuhnya menyingkirkan kemungkinan TB. 

Evaluasi medis lebih lanjut, seperti pemeriksaan rontgen dada dan kultur dahak, sering kali diperlukan.

Keunggulan dan Keterbatasan IGRA

Keunggulan IGRA termasuk tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan TST, tidak dipengaruhi oleh vaksinasi BCG, dan hasil yang lebih cepat. 

Namun, metode ini juga memiliki keterbatasan, seperti biaya yang lebih tinggi dan kemungkinan hasil negatif palsu pada individu dengan gangguan imun.

Baca juga : Kelebihan dan Keterbatasan Tes IGRA dalam Diagnosis Tuberkulosis

IGRA merupakan alat diagnostik yang sangat berguna dalam investigasi infeksi tuberkulosis laten. 

Meskipun bukan pengganti lengkap untuk metode tradisional seperti TST, IGRA menawarkan pendekatan modern yang lebih efektif dalam banyak situasi. 

Dengan pemahaman yang tepat tentang indikasi, prosedur, dan interpretasi hasil, IGRA dapat menjadi aset berharga dalam upaya global untuk mengendalikan tuberkulosis.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment