Memahami Pemeriksaan Clotting Time: Prosedur, Tujuan, dan Interpretasi
INFOLABMED.COM - Pemeriksaan Clotting Time (CT) atau waktu pembekuan darah adalah tes laboratorium yang bertujuan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku setelah dikeluarkan dari pembuluh darah.
Tes Clotting Time (CT) penting dalam menilai fungsi sistem hemostasis tubuh dan mendeteksi adanya gangguan pada proses pembekuan darah.
Baca juga : Pemeriksaan Clotting Time (Waktu Pembekuan) Metode Lee-White
Tujuan Pemeriksaan Clotting Time
Pemeriksaan CT dilakukan untuk:
Menilai fungsi sistem pembekuan darah: Memastikan bahwa proses hemostasis berjalan normal.
Mendeteksi gangguan pembekuan darah: Seperti hemofilia atau defisiensi faktor pembekuan lainnya.
Memantau terapi antikoagulan: Menilai efektivitas dan keamanan penggunaan obat pengencer darah seperti heparin.
Prosedur Pemeriksaan Clotting Time
Salah satu metode yang umum digunakan dalam pemeriksaan CT adalah metode Lee-White.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
Persiapan Alat dan Bahan:
- Tabung reaksi steril (4 buah)
- Stopwatch
- Water bath (inkubator) dengan suhu 37°C
Pengambilan Sampel Darah:
- Darah vena diambil sebanyak 4 ml dan segera dibagi ke dalam empat tabung reaksi, masing-masing 1 ml.
Inkubasi:
- Tabung reaksi ditempatkan dalam water bath pada suhu 37°C.
Pengamatan Waktu Pembekuan:
- Setelah 3 menit, tabung pertama diangkat dan dimiringkan setiap 30 detik untuk memeriksa pembekuan.
- Proses ini diulangi untuk tabung kedua hingga keempat.
- Waktu pembekuan dicatat ketika darah tidak lagi mengalir saat tabung dimiringkan.
Interpretasi Hasil
Nilai rujukan normal untuk Clotting Time dengan metode Lee-White adalah 4-10 menit pada suhu 37°C.
Waktu pembekuan yang lebih lama dapat mengindikasikan adanya gangguan pada sistem pembekuan darah atau efek dari terapi antikoagulan.
Sebaliknya, waktu pembekuan yang lebih cepat jarang terjadi dan memerlukan evaluasi lebih lanjut.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan CT antara lain:
Kondisi biologis: Seperti hipotermia atau pengenceran darah.
Penggunaan obat-obatan: Seperti antikoagulan yang dapat memperpanjang waktu pembekuan.
Teknik pengambilan sampel: Kesalahan dalam prosedur dapat mempengaruhi akurasi hasil.
Baca juga : Faal Hemostasis | Seri Edukasi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Pemeriksaan Clotting Time merupakan alat diagnostik penting dalam evaluasi sistem hemostasis dan penanganan pasien dengan gangguan pembekuan darah.
Konsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk interpretasi hasil yang akurat dan penanganan yang tepat.***
Post a Comment