Mengenal Barium Enema: Pemeriksaan Penting untuk Usus Besar

Table of Contents

 

Mengenal Barium Enema Pemeriksaan Penting untuk Usus Besar

INFOLABMED.COM - Barium Enema, juga dikenal sebagai Large Bowel Study, Lower GI Series, Colon X-Ray, atau Air Contrast Barium Enema, adalah prosedur radiologi yang digunakan untuk memeriksa kondisi usus besar. 

Pemeriksaan Barium Enema menggunakan barium sulfat yang dimasukkan melalui rektum untuk memberikan gambaran jelas tentang bentuk, ukuran, dan fungsi usus besar.

Baca juga : Kanker Usus Besar, Pemicu dan Faktor yang Memperparah

Apa Itu Barium Enema?

Barium Enema adalah teknik pencitraan medis yang menggunakan fluoroskopi untuk memvisualisasikan usus besar. 

Dalam prosedur ini, barium sulfat dimasukkan melalui rektum, dan jika diperlukan studi kontras ganda (double contrast study), udara juga disuntikkan untuk meningkatkan kejelasan gambar.

Pemeriksaan ini dapat mendeteksi berbagai kondisi medis seperti polip, divertikulitis, kanker kolorektal, penyakit Crohn, dan kolitis ulserativa

Jika pasien mengalami nyeri perut bawah, perubahan kebiasaan buang air besar, atau keluarnya darah dari rektum, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur ini.

Indikasi dan Manfaat Barium Enema

Menurut American Cancer Society, jika kolonoskopi tidak tersedia atau tidak memungkinkan, Barium Enema dengan kontras ganda dapat menjadi alternatif yang efektif. 

Kombinasi antara sigmoidoskopi fleksibel dan Barium Enema juga dapat meningkatkan deteksi lesi di usus besar.

Kondisi yang dapat dideteksi melalui Barium Enema:

  • Polip dan tumor usus besar
  • Divertikulosis dan divertikulitis
  • Kolitis ulseratif dan penyakit Crohn
  • Penyumbatan atau penyempitan usus besar
  • Perforasi atau fistula usus

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Untuk memastikan hasil yang optimal, pasien perlu menjalani persiapan usus sebelum prosedur:

  • Diet cairan tanpa produk susu selama 24 jam sebelum pemeriksaan
  • Mengonsumsi 1200 cc cairan pada hari sebelum prosedur
  • Penggunaan laksatif dan enema sesuai arahan dokter
  • Berpuasa (tidak makan atau minum) setelah tengah malam sebelum pemeriksaan
  • Melepas perhiasan atau benda logam yang dapat mengganggu pencitraan

Prosedur Barium Enema

  1. Pasien berbaring dalam posisi terlentang, dan gambar awal usus besar diambil.
  2. Tabung rektal dimasukkan, dan barium sulfat mulai dialirkan ke dalam usus besar.
  3. Fluoroskopi digunakan untuk memantau aliran barium dan posisi usus besar.
  4. Setelah usus besar terisi barium, tabung dilepas, dan pasien diminta untuk mengeluarkan barium di toilet atau bedpan.
  5. Jika dilakukan kontras ganda, udara akan disuntikkan ke dalam usus untuk pencitraan tambahan.
  6. Proses ini berlangsung selama 45 menit hingga 1 jam 15 menit.

Setelah Pemeriksaan

  • Pasien dapat kembali makan dan minum seperti biasa.
  • Dianjurkan untuk minum banyak air untuk membantu mengeluarkan barium.
  • Feses mungkin berwarna putih sementara waktu.
  • Jika dalam 2-3 hari barium tidak keluar, segera hubungi dokter.
  • Jika mengalami sakit perut parah, demam, atau kelemahan, segera konsultasikan ke dokter.

Kontraindikasi dan Risiko

Tidak semua orang dapat menjalani prosedur ini. Barium Enema tidak dianjurkan untuk:

  • Wanita hamil atau yang berisiko hamil
  • Pasien dengan perforasi usus yang dicurigai
  • Pasien dengan kolitis ulseratif berat
  • Pasien dengan takikardia atau gangguan jantung serius
  • Pasien yang tidak dapat menahan barium karena faktor usia atau kondisi mental

Komplikasi yang mungkin terjadi:

  • Perforasi usus
  • Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
  • Impaksi feses akibat retensi barium

Sebagai tindakan pencegahan, pasien dengan dugaan perforasi usus akan diberikan kontras media yang larut dalam air seperti Gastrografin.

Barium Enema adalah prosedur pencitraan yang penting untuk mendeteksi berbagai gangguan pada usus besar. 

Baca juga : Protozoa Usus (Cara Pemeriksaan) (Laporan Praktium)

Meskipun bukan pengganti kolonoskopi, prosedur ini tetap menjadi pilihan diagnostik yang baik jika metode lain tidak memungkinkan. 

Dengan persiapan yang tepat dan pemantauan medis yang baik, prosedur ini dapat memberikan informasi yang akurat untuk diagnosis dan perawatan lebih lanjut.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment