Mengenal Dexamethasone Suppression Test (DST, ACTH Suppression Test, Cortisol Suppression Test): Prosedur dan Maknanya
INFOLABMED.COM - Dexamethasone Suppression Test (DST), juga dikenal sebagai ACTH Suppression Test atau Cortisol Suppression Test, adalah pemeriksaan yang digunakan untuk menilai fungsi adrenal dan mendeteksi kondisi seperti Cushing’s syndrome.
Dexamethasone Suppression Test (DST) mengukur respons tubuh terhadap dexamethasone, sebuah kortikosteroid yang menekan produksi hormon adrenokortikotropik (ACTH) oleh kelenjar pituitari.
Baca juga : Cortisol, Urine (Free Cortisol): Pemeriksaan untuk Evaluasi Fungsi Adrenal
Proses Terjadinya Regulasi Kortisol dalam Tubuh
Saat tubuh mengalami stres, hipotalamus mengeluarkan corticotropin-releasing hormone (CRH), yang kemudian merangsang kelenjar pituitari anterior untuk melepaskan ACTH.
Hormon ini akan memicu korteks adrenal untuk memproduksi kortisol. Dalam kondisi normal, peningkatan kadar kortisol akan memberikan umpan balik negatif, sehingga produksi ACTH menurun.
Namun, pada individu dengan sindrom Cushing, korteks adrenal tetap menghasilkan kortisol dalam jumlah besar meskipun ada penekanan dari dexamethasone.
Prosedur Dexamethasone Suppression Test
Sebelum Tes:
- Pasien tidak perlu berpuasa sebelum tes.
- Hindari konsumsi kafein setelah tengah malam sebelum tes.
- Hentikan konsumsi obat yang dapat mempengaruhi hasil tes 24-48 jam sebelum pemeriksaan.
Selama Tes:
- Pasien diberikan 1 mg dexamethasone secara oral pada pukul 23.00.
- Pengambilan sampel darah pertama dilakukan keesokan paginya pukul 08.00.
- Sampel tambahan bisa diambil pada pukul 16.00 dan 23.00 jika diperlukan.
- Selama prosedur, tenaga medis menggunakan sarung tangan untuk menjaga sterilitas.
Setelah Tes:
- Tekanan diterapkan di lokasi pengambilan darah untuk mencegah perdarahan.
- Spesimen darah diberi label dan dikirim ke laboratorium.
- Hasil abnormal dilaporkan kepada dokter yang bertanggung jawab.
Interpretasi Hasil Tes
- Nilai Normal: <5 μg/dL (140 nmol/L SI units)
- Tidak Ada Supresi:
- Adenoma adrenal
- Karsinoma adrenal
- Tumor penghasil ACTH ektopik
- Supresi Terjadi:
- Hiperfungsi adrenal (Cushing’s syndrome)
- Depresi klinis
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes
Beberapa kondisi dan obat-obatan dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat:
- Hasil positif palsu:
- Penyakit akut, alkoholisme, anoreksia nervosa, diabetes mellitus, obesitas, kehamilan, stres berat.
- Obat-obatan: aldactone, barbiturat, kafein, estrogen, obat kontrasepsi oral, dan lainnya.
- Hasil negatif palsu:
- Penyakit Addison, hipopituitarisme.
- Obat-obatan: benzodiazepin, kortikosteroid, cyproheptadine.
Dexamethasone Suppression Test merupakan alat diagnostik penting untuk menilai fungsi adrenal dan mendeteksi gangguan seperti Cushing’s syndrome.
Baca juga : Tes Stimulasi ACTH: Prosedur, Manfaat, dan Pentingnya dalam Diagnosis Insufisiensi Adrenal
Pemahaman mengenai prosedur, interpretasi hasil, serta faktor yang dapat mempengaruhi hasil tes sangat penting bagi tenaga medis dalam menegakkan diagnosis yang akurat.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment