Barium Swallow: Prosedur, Manfaat, dan Risiko dalam Radiografi Esofagus
INFOLABMED.COM - Barium Swallow, atau dikenal sebagai Esophageal Radiography dan Esophagography, adalah prosedur pencitraan menggunakan fluoroskopi untuk mengevaluasi fungsi dan struktur esofagus serta faring.
Prosedur Barium Swallow sering dilakukan dalam pemeriksaan saluran pencernaan bagian atas dan sangat bermanfaat bagi pasien dengan gejala disfagia atau regurgitasi.
Baca juga : Mengenal Asam Lambung: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Apa Itu Barium Swallow?
Barium Swallow adalah pemeriksaan yang melibatkan konsumsi larutan barium sulfat untuk melapisi dinding esofagus sehingga memungkinkan visualisasi yang jelas pada layar fluoroskopi.
Selama prosedur, pasien akan diminta untuk menelan larutan barium sambil posisi tubuhnya diubah untuk mendapatkan gambaran yang optimal.
Indikasi Pemeriksaan Barium Swallow
Prosedur ini direkomendasikan bagi pasien dengan:
- Kesulitan menelan (disfagia)
- Regurgitasi makanan
- Nyeri dada yang tidak terkait dengan masalah jantung
- Kecurigaan refluks gastroesofageal
- Evaluasi kelainan anatomi esofagus
Prosedur Pelaksanaan
Persiapan
- Pasien harus berpuasa selama 8 jam sebelum pemeriksaan.
- Semua benda logam, seperti perhiasan, harus dilepas agar tidak mengganggu pencitraan.
Pelaksanaan
- Pasien dalam posisi tegak saat pemeriksaan dimulai.
- Layar fluoroskopi ditempatkan di depan tubuh untuk menangkap gambar esofagus, lambung, dan faring.
- Pasien menelan larutan barium sementara pergerakan esofagus diamati secara real-time.
- Spot film diambil dari berbagai sudut untuk memastikan visualisasi menyeluruh.
- Jika diperlukan, pasien dapat diminta untuk berbaring dan menelan barium lagi guna mengevaluasi kemungkinan refluks.
- Pemeriksaan berlangsung selama 30 menit hingga 1 jam.
Pasca Pemeriksaan
- Pasien dapat kembali ke pola makan normal.
- Dianjurkan untuk minum banyak air guna membantu mengeluarkan barium dari tubuh.
- Pencahar dapat diberikan jika diperlukan untuk menghindari sembelit akibat barium.
- Pasien harus memeriksa warna feses, yang mungkin menjadi putih untuk sementara.
- Jika dalam 2-3 hari barium belum dikeluarkan, pasien harus segera menghubungi dokter.
Interpretasi Hasil
Hasil Normal:
- Ukuran, bentuk, dan posisi esofagus tampak normal.
- Tidak ada penyumbatan atau gangguan motilitas.
Hasil Abnormal:
- Achalasia: Gangguan pergerakan esofagus yang menyebabkan kesulitan menelan.
- Kanker Esofagus atau Lambung: Terlihat massa atau penyempitan abnormal.
- Divertikula: Kantung kecil yang terbentuk pada dinding esofagus.
- Ulkus Esofagus: Luka pada lapisan esofagus akibat refluks asam.
- Varises Esofagus: Pembuluh darah melebar yang dapat menyebabkan perdarahan.
- Hernia Hiatal: Bagian lambung yang menonjol ke dalam diafragma.
- Perforasi Esofagus: Robekan pada dinding esofagus yang berisiko tinggi.
Kontraindikasi Pemeriksaan Barium Swallow
Pemeriksaan ini tidak dianjurkan bagi:
- Wanita hamil karena risiko paparan radiasi terhadap janin.
- Pasien dengan obstruksi usus atau perforasi esofagus.
- Pasien dengan kondisi medis yang menyebabkan mereka tidak bisa menahan posisi tubuh saat pemeriksaan.
Potensi Komplikasi
- Retensi Barium: Jika tidak dikeluarkan dari tubuh, barium dapat menyebabkan sembelit atau impaksi fecal.
- Pemeriksaan Lain yang Terhalang: Jika pasien akan menjalani kolangiografi atau barium enema, pemeriksaan tersebut harus dilakukan sebelum Barium Swallow untuk menghindari interferensi pencitraan.
Barium Swallow adalah metode diagnostik yang efektif untuk mengevaluasi gangguan esofagus.
Baca juga : Deteksi dan Monitoring Kanker Kulit Tipe Squamous Cell Carcinoma dengan Bantuan Antigen SCCA
Pemeriksaan Barium Swallow membantu dokter dalam mendiagnosis dan menentukan pengobatan terbaik bagi pasien dengan disfagia atau gejala terkait lainnya.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment