Cortisol, Urine (Free Cortisol): Pemeriksaan untuk Evaluasi Fungsi Adrenal
INFOLABMED.COM - Kortisol adalah hormon glukokortikoid yang diproduksi oleh korteks adrenal sebagai respons terhadap stimulasi hormon adrenokortikotropik (ACTH) dari kelenjar pituitari anterior.
Hormon ini berperan dalam metabolisme energi, respons terhadap stres, serta regulasi sistem imun dan inflamasi.
Baca juga ; Patch yang bisa dipakai mengukur kortisol dalam keringat
Salah satu metode untuk mengevaluasi fungsi adrenal adalah melalui pemeriksaan Cortisol, Urine (Free Cortisol) yang mengukur kadar kortisol bebas dalam urine selama 24 jam.
Fungsi Kortisol dalam Tubuh
Kortisol memiliki berbagai peran penting dalam tubuh, antara lain:
- Stimulasi glukoneogenesis: Meningkatkan produksi glukosa dari sumber non-karbohidrat.
- Pemecahan cadangan energi: Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat.
- Respon terhadap stres: Meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis.
- Pengaturan inflamasi dan sistem imun: Mengurangi respons inflamasi.
- Sekresi asam lambung: Mempengaruhi produksi asam lambung untuk pencernaan.
Mekanisme Pemeriksaan Urine 24 Jam
Sebagian besar kortisol dalam tubuh terikat pada protein, tetapi sekitar 5-10% dalam bentuk bebas yang dapat disaring oleh ginjal dan diekskresikan dalam urine.
Pemeriksaan Cortisol, Urine (Free Cortisol) bertujuan untuk menilai kadar kortisol bebas sebagai indikator fungsi adrenal.
Nilai Normal dan Indikasi Klinis
Rentang Normal: 10–100 mcg/24 jam (27,6–276 nmol/hari dalam SI unit)
Peningkatan Kortisol Urine Dapat Menunjukkan:
- Cushing’s syndrome
- Amenore
- Hipertiroidisme
- Kanker paru-paru
- Tumor hipofisis
- Kehamilan
- Stres
Penurunan Kortisol Urine Dapat Menunjukkan:
- Penyakit Addison
- Hipopituitarisme
- Hipotiroidisme
- Disfungsi glomerulus ginjal
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar kortisol urine meliputi:
- Peningkatan kortisol akibat obat: Amphetamine, kortikotropin, estrogen, nikotin, kontrasepsi oral, spironolakton, dan glukokortikoid sintetis (prednison, prednisolon).
- Penurunan kortisol akibat obat: Deksametason dapat menurunkan kadar kortisol dalam urine.
- Faktor lain: Stres dan aktivitas fisik yang tinggi dapat meningkatkan kadar kortisol.
Prosedur Pemeriksaan
- Persiapan:
- Pasien diinformasikan mengenai prosedur pengumpulan urine 24 jam.
- Semua urine dalam periode tersebut harus dikumpulkan, tanpa terkontaminasi oleh feses atau tisu toilet.
- Wadah pengumpulan biasanya mengandung 10 gram asam borat sebagai pengawet.
- Pengumpulan Sampel:
- Pengumpulan dimulai setelah buang air kecil pertama di pagi hari, yang harus dibuang.
- Semua urine dalam 24 jam berikutnya dikumpulkan dalam wadah khusus dan disimpan dalam lemari pendingin atau dalam es.
- Jika ada urine yang terbuang secara tidak sengaja, maka pengumpulan harus diulang.
- Pasca Pengambilan Sampel:
- Setelah 24 jam, sampel harus segera dikirim ke laboratorium.
- Hasil abnormal akan dilaporkan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Baca juga : Adrenocorticotropic Hormone (ACTH): Peran, Mekanisme, dan Implikasinya bagi Kesehatan
Peringatan Klinis
- Pasien yang sedang menjalani terapi dengan prednison atau prednisolon tidak disarankan untuk menjalani pemeriksaan ini karena kemungkinan reaksi silang dengan antibodi dalam uji laboratorium.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment