Mengenal Creatine Kinase dan Isoenzimnya (CK, Creatine Phosphokinase [CPK]): Indikator Cedera Otot dan Jantung
INFOLABMED.COM - Creatine kinase (CK), atau yang juga dikenal sebagai creatine phosphokinase (CPK), adalah enzim yang ditemukan terutama dalam otot jantung dan rangka, serta dalam jumlah lebih kecil di otak.
Peningkatan kadar Creatine kinase (CK) dalam darah biasanya menunjukkan adanya cedera atau stres pada jaringan tersebut.
Baca juga : Tes Creatine kinase (CK) Pada Infark Miokard Akut (IMA)
Creatine kinase (CK) dapat diukur secara total atau melalui isoenzimnya untuk menentukan lokasi spesifik cedera.
Jenis Isoenzim Creatine Kinase
CK terdiri dari tiga isoenzim utama, yaitu:
- CK1 (CPK-BB): Dihasilkan terutama oleh jaringan otak dan otot polos paru-paru.
- CK2 (CPK-MB): Berasal dari jaringan otot jantung dan digunakan sebagai indikator utama dalam diagnosis infark miokard.
- CK3 (CPK-MM): Ditemukan dalam otot rangka dan merupakan isoenzim paling dominan dalam tubuh.
Peran CK dalam Diagnostik Medis
Dalam kasus dugaan infark miokard, CK digunakan bersama dengan enzim lain seperti aspartate aminotransferase (AST) dan troponin.
Kadar CK mulai meningkat dalam 3 hingga 6 jam setelah cedera jaringan, mencapai puncaknya dalam 18 hingga 24 jam, dan biasanya kembali normal dalam 2 hingga 3 hari.
Oleh karena itu, CK menjadi salah satu enzim pertama yang mengalami peningkatan pada serangan jantung.
Nilai Normal Creatine Kinase
- Total CK:
- Wanita: 40–150 U/L (0,67–2,50 μkat/L SI unit)
- Pria: 38–174 U/L (0,63–2,90 μkat/L SI unit)
- Isoenzim CK:
- CK1 (CPK-BB): 0–1%
- CK2 (CPK-MB): <3%
- CK3 (CPK-MM): 95–100%
Penyebab Peningkatan atau Penurunan CK
Peningkatan Total CK
Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan kadar CK dalam darah meliputi:
- Infark miokard
- Penyakit otot seperti dermatomiositis, polimiositis, dan distrofi otot
- Rhabdomyolysis
- Cedera otot akibat operasi, trauma, atau latihan fisik berat
- Kejang, stroke, dan trauma otak
Penurunan Total CK
Penurunan kadar CK dapat disebabkan oleh:
- Penyakit Addison
- Hiposekresi kelenjar pituitari anterior
- Penyakit hati
- Massa otot rendah
Interpretasi Isoenzim CK
- Peningkatan CK1 (CPK-BB): Menunjukkan adanya cedera otak, tumor otak, atau kanker paru-paru, payudara, dan prostat.
- Peningkatan CK2 (CPK-MB): Berkaitan dengan infark miokard, gagal jantung kongestif, miokarditis, dan trauma jantung.
- Peningkatan CK3 (CPK-MM): Terjadi pada kondisi seperti hipokalemia, miopati, operasi, dan latihan berat.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes CK
Beberapa faktor dapat mempengaruhi hasil tes CK, termasuk:
- Hemolisis sampel darah atau aktivitas fisik sebelum pengambilan sampel.
- Penggunaan obat-obatan seperti aspirin, ampicillin, anticoagulants, dan morfin yang dapat meningkatkan kadar CK.
Prosedur Tes CK
Sebelum Tes:
- Pasien tidak perlu berpuasa sebelum tes.
- Tidak diberikan injeksi intramuskular dalam 1 jam sebelum pengambilan sampel darah.
Selama Tes:
- Sampel darah sebanyak 7 mL diambil menggunakan tabung penampung berwarna merah.
- Staf medis menggunakan sarung tangan selama prosedur pengambilan darah.
Setelah Tes:
- Tekanan diterapkan pada lokasi pengambilan darah untuk mencegah perdarahan.
- Sampel darah diberi label dan segera dikirim ke laboratorium.
- Hasil abnormal dilaporkan kepada dokter untuk analisis lebih lanjut.
Creatine kinase (CK) dan isoenzimnya memiliki peran penting dalam mendeteksi berbagai kondisi medis, terutama terkait cedera otot dan jantung.
Pemeriksaan Creatine kinase (CK) sering dilakukan dalam kasus dugaan infark miokard, miopati, atau trauma otot.
Baca juga ; Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Tes Creatine Kinase (CK) dalam Darah
Oleh karena itu, pemahaman terhadap hasil tes Creatine kinase (CK) dapat membantu diagnosis dan pemantauan kondisi pasien secara lebih akurat.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment