Mengenal Cutaneous Immunofluorescence Biopsy: Teknik Diagnostik untuk Penyakit Kulit
INFOLABMED.COM - Cutaneous Immunofluorescence Biopsy atau biopsi imunofluoresensi kulit adalah teknik histologi yang digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit kulit autoimun.
Teknik ini memanfaatkan pewarna fluoresen yang melekat pada molekul antibodi, yang akan bercahaya di bawah mikroskop ultraviolet ketika terikat dengan antigen dalam kompleks antigen-antibodi.
Baca juga : Membedah Dunia Pewarnaan Histologi: Menyingkap Struktur Jaringan Tubuh Manusia
Indikasi Pemeriksaan
Biopsi ini direkomendasikan untuk mengevaluasi gangguan kulit tertentu, seperti:
-
Lupus Eritematosus (Discoid lupus erythematosus, Systemic lupus erythematosus)
-
Penyakit bulosa seperti pemfigus dan pemfigoid
-
Dermatitis herpetiformis
Hasil Normal dan Abnormal
Nilai Normal:
-
Histologi kulit normal
-
Tidak ditemukan kompleks antigen-antibodi
Makna Hasil Abnormal:
-
Bullous pemphigoid: Penyakit kulit autoimun dengan lepuhan besar
-
Dermatitis herpetiformis: Penyakit kulit gatal terkait penyakit celiac
-
Pemfigus: Gangguan kulit dengan lepuhan akibat autoantibodi menyerang sel kulit
-
Systemic lupus erythematosus (SLE): Penyakit autoimun multisistem
Prosedur Biopsi
Sebelum Tes:
-
Jelaskan tujuan pemeriksaan kepada pasien.
-
Tidak diperlukan puasa sebelum tes.
-
Pastikan pasien menandatangani informed consent.
Selama Prosedur:
-
Sampel kulit diambil menggunakan teknik punch biopsy, shave biopsy, atau eksisi jaringan.
-
Tekanan diberikan untuk menghentikan perdarahan, dan jahitan mungkin diperlukan.
-
Dokter menggunakan sarung tangan selama prosedur untuk menjaga sterilitas.
Setelah Tes:
-
Sampel diberi label dan segera dikirim dalam es ke laboratorium untuk pembekuan cepat dengan nitrogen cair.
-
Luka biopsi ditutup dengan perban steril.
-
Pasien diberi instruksi untuk memantau tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri, atau demam.
-
Hasil tes biasanya tersedia dalam 3 hari.
Risiko dan Kontraindikasi
Komplikasi yang Mungkin Terjadi:
-
Perdarahan pada lokasi biopsi
-
Infeksi
-
Pembentukan keloid
Kontraindikasi:
-
Pasien yang tidak kooperatif selama prosedur
-
Pasien yang sedang menjalani terapi antikoagulan
Biopsi imunofluoresensi kulit merupakan metode diagnostik penting dalam bidang dermatologi, khususnya untuk mendeteksi gangguan autoimun kulit.
Baca juga : Mengenal Histologi: Ilmu yang Mengungkap Rahasia Jaringan Tubuh Manusia
Dengan memahami prosedur dan hasilnya, pasien dapat lebih siap menghadapi pemeriksaan ini.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment