D-Dimer Test: Pemeriksaan Penting untuk Mendeteksi Gangguan Pembekuan Darah

Table of Contents

 

D-Dimer Test Pemeriksaan Penting untuk Mendeteksi Gangguan Pembekuan Darah

INFOLABMED.COM - D-Dimer Test adalah pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk menilai aktivasi sistem fibrinolisis dan mendeteksi adanya trombosis dalam tubuh. 

D-Dimer Test sangat bermanfaat untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit tromboemboli vena akut, seperti deep vein thrombosis (DVT) dan emboli paru. 

Baca juga : Pengujian D-Dimer Untuk Mengetahui Adanya Gumpalan Darah Tidak Normal di Tubuh Anda

Selain itu, D-Dimer juga digunakan dalam diagnosis disseminated intravascular coagulation (DIC) dan penelitian terbaru menunjukkan potensinya dalam menentukan durasi terapi antikoagulan.

Bagaimana D-Dimer Terbentuk?

Saat terjadi cedera, tubuh merespons dengan membentuk bekuan darah (trombus) melalui aktivasi trombin yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin. 

Dengan bantuan faktor stabilisasi fibrin, bekuan ini menjadi stabil di lokasi cedera. 

Setelah bekuan tidak lagi dibutuhkan, sistem fibrinolisis akan melarutkannya menggunakan enzim plasmin, menghasilkan produk degradasi fibrin. 

Salah satu produk yang dapat diukur dalam sistem fibrinolisis adalah D-Dimer.

Manfaat D-Dimer Test dalam Diagnostik

D-Dimer Test berperan penting dalam menyingkirkan kemungkinan adanya trombosis, terutama pada pasien dengan risiko rendah hingga sedang. 

Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan peningkatan kadar D-Dimer meliputi:

  • Trombosis arteri dan vena
  • Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
  • Emboli paru
  • Penyakit jantung
  • Infeksi dan kehamilan lanjut
  • Pascabedah dan trauma
  • Penyakit hati dan kanker

Interpretasi Hasil D-Dimer Test

  • Nilai normal: <250 μg/L (<1,37 nmol/L SI units)
  • Peningkatan kadar D-Dimer dapat mengindikasikan adanya gangguan pembekuan darah seperti DVT, emboli paru, atau DIC. Namun, hasil positif memerlukan pemeriksaan tambahan untuk menentukan lokasi atau penyebabnya.
  • Hasil negatif biasanya menandakan tidak adanya kondisi akut yang menyebabkan pembekuan dan pemecahan darah abnormal.

Prosedur Pengambilan Sampel D-Dimer

  1. Pasien tidak perlu puasa sebelum tes.
  2. Pengambilan darah dilakukan dengan sampel 7 mL menggunakan tabung koleksi berpenutup biru muda.
  3. Petugas laboratorium mengenakan sarung tangan selama prosedur.
  4. Setelah pengambilan darah, tekanan diberikan selama 3-5 menit untuk mencegah perdarahan.
  5. Pasien dianjurkan untuk mengawasi area pengambilan darah dan segera mencari pertolongan medis jika terjadi perdarahan berkelanjutan.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil D-Dimer

  • Obat-obatan seperti agen trombolitik dapat meningkatkan kadar D-Dimer.
  • Hasil positif palsu dapat terjadi pada pasien dengan rheumatoid factor (RF) tinggi.

D-Dimer Test adalah alat diagnostik yang sangat berguna dalam menilai gangguan pembekuan darah, terutama dalam menyingkirkan kemungkinan DVT dan emboli paru. 

Baca juga : D-Dimer | Seri Edukasi Ahli Teknologi Laboratorium Medik

Namun, hasil tes harus diinterpretasikan dengan hati-hati bersama dengan evaluasi klinis lainnya. 

Jika hasilnya abnormal, diperlukan pemeriksaan tambahan untuk menentukan penyebabnya.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment