Mengenal Alpha-Fetoprotein: Peran Kunci dalam Skrining Kehamilan dan Deteksi Kanker
INFOLABMED.COM - Alpha-Fetoprotein (AFP) adalah protein globulin yang diproduksi oleh kantung kuning telur dan hati janin selama perkembangan awal.
Seiring pertumbuhan janin, kadar AFP dalam serum ibu meningkat dan mencapai puncaknya pada trimester kedua kehamilan.
Baca juga : Mengenal Tes Hormon Wanita: Pentingnya Deteksi Dini untuk Kesehatan Reproduksi
Setelah kelahiran, hanya sejumlah kecil AFP yang tersisa dalam aliran darah.
Peran AFP dalam Skrining Kehamilan
Tes AFP, atau Maternal Serum Alpha-Fetoprotein (MSAFP), digunakan terutama untuk skrining cacat tabung saraf pada janin, seperti spina bifida dan anensefali.
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan antara minggu ke-15 dan ke-20 kehamilan. Meskipun tes ini tidak dapat mendiagnosis cacat lahir secara definitif, kadar AFP yang tinggi dapat mengindikasikan perlunya tes tambahan, termasuk ultrasonografi dan analisis cairan amnion untuk AFP.
Di banyak institusi medis, tes AFP kini dikombinasikan dengan pengukuran estriol dan human chorionic gonadotropin (hCG), yang dikenal sebagai "triple marker."
Pengukuran ketiga zat ini memberikan skrining untuk cacat tabung saraf, trisomi 18, dan trisomi 21 (Down syndrome).
Usia gestasi janin yang akurat sangat penting untuk hasil tes yang tepat, karena kadar zat-zat ini bervariasi sesuai usia kehamilan.
Metode paling akurat untuk menilai usia gestasi adalah ultrasonografi; jika tidak tersedia, usia gestasi berdasarkan hari pertama haid terakhir digunakan.
Perlu dicatat bahwa tes ini adalah alat skrining; hasil negatif tidak menjamin bayi normal.
AFP sebagai Penanda Tumor
Selain perannya dalam skrining kehamilan, AFP juga dianggap sebagai penanda tumor untuk beberapa jenis kanker.
Kanker sering ditandai oleh sel-sel yang tidak terdiferensiasi, yang mungkin masih membawa penanda permukaan mirip dengan yang ditemukan pada janin.
Kadar AFP yang tinggi dapat mengindikasikan adanya tumor, dan pengukuran AFP dapat digunakan untuk menilai respons terhadap pengobatan kanker.
Nilai Normal dan Abnormal AFP
- Perempuan tidak hamil/laki-laki: <40 ng/mL (<40 mg/L SI units)
- Perempuan hamil: Laboratorium referensi menyediakan nilai normal berdasarkan usia gestasi.
Makna Kemungkinan dari Nilai Abnormal
- Peningkatan AFP: Sirosis bilier, kanker payudara, kanker kolon, distress janin, cacat tabung saraf janin, kanker lambung, kanker hati, hepatitis, kanker paru-paru, kehamilan kembar, kanker pankreas, kanker ginjal, kanker testis.
- Penurunan AFP: Down syndrome, kematian janin.
Faktor yang Mempengaruhi Nilai AFP
Hemolisis sampel darah dapat mempengaruhi hasil tes.
Proses Tes AFP
- Pra-tes: Jelaskan kepada pasien tujuan tes dan kebutuhan untuk pengambilan sampel darah. Tidak diperlukan puasa sebelum tes.
- Prosedur: Sampel darah 7 mL diambil dalam tabung koleksi dengan tutup merah. Beberapa laboratorium menggunakan tabung koleksi yang mengandung EDTA untuk tes triple marker. Sarung tangan harus dipakai selama prosedur.
- Pasca-tes: Tekan area vena setelah pengambilan darah, terapkan perban, dan periksa secara berkala untuk memastikan tidak ada perdarahan lanjutan.
Interpretasi Hasil Tes AFP
Hasil tes AFP dapat memberikan indikasi awal mengenai kondisi kesehatan seseorang, baik dalam kehamilan maupun dalam deteksi penyakit lainnya.
Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil abnormal tidak selalu menunjukkan adanya penyakit, dan diperlukan pemeriksaan tambahan untuk konfirmasi lebih lanjut.
Kadar AFP yang Tinggi
Jika kadar AFP lebih tinggi dari batas normal, beberapa kemungkinan penyebabnya meliputi:
- Kanker hati (Hepatocellular carcinoma): AFP sering digunakan sebagai penanda tumor pada penderita kanker hati primer, seperti hepatokarsinoma.
- Kanker Testis atau Ovarium: Tumor yang berkembang dari sel germinal dapat menyebabkan peningkatan kadar AFP.
- Penyakit Hati Kronis: Penderita hepatitis kronis atau sirosis hati sering kali memiliki tingkat AFP yang lebih tinggi.
- Kehamilan Ganda: Wanita yang mengandung anak kembar atau lebih bisa memiliki kadar AFP lebih tinggi dari normal.
- Cacat Tabung Saraf: Pada ibu hamil, peningkatan AFP bisa menandakan risiko cacat lahir seperti spina bifida atau anensefali pada janin.
Kadar AFP yang Rendah
Sebaliknya, kadar AFP yang lebih rendah dari normal pada wanita hamil bisa menandakan adanya:
- Sindrom Down (Trisomi 21): Kadar AFP yang rendah dapat menjadi tanda kemungkinan bayi mengalami Down syndrome.
- Kehamilan Molar: Suatu kondisi di mana jaringan abnormal berkembang di dalam rahim, menggantikan janin yang sehat.
Keterbatasan dan Faktor yang Mempengaruhi Tes AFP
Meskipun AFP merupakan penanda penting dalam deteksi dini penyakit tertentu, hasil tes ini tidak dapat dijadikan satu-satunya acuan diagnosis. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasil tes meliputi:
- Usia kehamilan yang salah estimasi.
- Adanya kehamilan kembar yang tidak terdeteksi sebelumnya.
- Adanya kelainan kromosom lain yang tidak selalu dikaitkan dengan kadar AFP tinggi atau rendah.
- Beberapa kondisi hati, seperti hepatitis atau sirosis, juga bisa meningkatkan kadar AFP di luar kehamilan.
Jika hasil AFP menunjukkan angka yang tidak normal, biasanya dokter akan menyarankan tes lanjutan, seperti ultrasonografi atau amniosentesis, untuk memperoleh diagnosis yang lebih akurat.
Alpha-Fetoprotein (AFP) adalah protein yang memiliki peran penting dalam perkembangan janin serta sebagai penanda dalam diagnosis beberapa kondisi medis, termasuk kanker dan kelainan kehamilan.
Baca juga : Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone, GH), Hormon Pertumbuhan Manusia (Human Growth Hormone, hCG) (Serum) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik
Pengukuran kadar AFP dapat menjadi alat yang berguna dalam skrining medis, meskipun hasil yang tidak normal perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan lebih lanjut.
Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis profesional guna mendapatkan diagnosis yang tepat dan langkah penanganan yang sesuai.***
Post a Comment