Mengenal Copper: Peran, Pemeriksaan, dan Kaitannya dengan Penyakit Wilson

Table of Contents

 

Mengenal Copper Peran, Pemeriksaan, dan Kaitannya dengan Penyakit Wilson

INFOLABMED.COM - Copper atau tembaga adalah elemen jejak esensial yang dibutuhkan dalam sintesis hemoglobin serta proses oksidasi-reduksi dalam tubuh. 

Normalnya, urine hanya mengandung sedikit copper bebas karena sebagian besar tembaga dalam plasma terikat dengan ceruloplasmin, sebuah protein alfa2-globulin. 

Baca juga : Macam-Macam Pengawet Urin untuk Mendapatkan Hasil Pemeriksaan yang Optimal!

Pemeriksaan kadar copper dalam urine menjadi salah satu metode diagnostik dalam mendeteksi Wilson’s disease, suatu kondisi herediter yang diturunkan secara autosomal resesif.

Copper dan Penyakit Wilson

Pada penderita Wilson’s disease, hati gagal memproduksi ceruloplasmin dalam jumlah cukup, menyebabkan kadar copper dalam serum menjadi rendah, tetapi kadar copper dalam urine meningkat signifikan. 

Akibat tidak adanya ceruloplasmin sebagai pengangkut, tembaga berlebih akan terakumulasi di berbagai jaringan tubuh, termasuk otak, mata, ginjal, dan hati. 

Salah satu tanda khas dari penyakit ini adalah cincin Kayser-Fleischer, yaitu deposit tembaga di sekitar iris mata.

Penanganan Penyakit Wilson dapat dilakukan dengan pemberian penicillamine, yaitu obat yang membantu ekskresi tembaga melalui urine.

Nilai Normal Copper dalam Urine

  • 0–60 mcg/24 jam (0–0,96 µmol/hari dalam satuan SI)
  • Lansia: Kadar copper dapat meningkat seiring bertambahnya usia.

Makna Hasil Pemeriksaan Copper yang Tidak Normal

Jika kadar copper dalam urine meningkat, kondisi ini dapat dikaitkan dengan beberapa penyakit seperti:

  • Penyakit Alzheimer
  • Sirosis bilier
  • Hepatitis kronis aktif
  • Hiposeruloplasminemia
  • Sindrom nefrotik
  • Pellagra
  • Proteinuria
  • Wilson’s disease

Prosedur Pemeriksaan Copper dalam Urine

Sebelum Tes:

  • Pasien disarankan untuk tidak mengonsumsi vitamin, mineral, atau suplemen herbal minimal satu minggu sebelum pengambilan sampel urine.
  • Pasien perlu memahami prosedur pengumpulan urine 24 jam dan menghindari kontaminasi dengan tisu atau feses.
  • Wadah pengumpulan urine mengandung pengawet, sehingga pasien harus berhati-hati dalam penggunaannya.

Selama Tes:

  1. Gunakan wadah khusus yang sudah disediakan laboratorium.
  2. Tes dimulai di pagi hari setelah pasien membuang urine pertama.
  3. Semua urine yang dikeluarkan selama 24 jam dikumpulkan dalam wadah yang disimpan dalam kondisi dingin (dalam kulkas atau dengan es).
  4. Jika ada urine yang terbuang selama proses pengumpulan, tes harus diulang dari awal.
  5. Waktu akhir pengumpulan urine dicatat dengan jelas di ruangan pasien.

Setelah Tes:

  • Wadah urine harus diberi label dan segera dikirim ke laboratorium dalam keadaan didinginkan.
  • Hasil pemeriksaan yang abnormal harus segera dilaporkan ke penyedia layanan kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.

Copper memiliki peran krusial dalam tubuh manusia, terutama dalam pembentukan hemoglobin dan proses oksidasi-reduksi. 

Baca juga : Uji Kristal dalam Urin

Pemeriksaan kadar copper dalam urine menjadi alat penting dalam mendeteksi Wilson’s disease serta kondisi medis lainnya. 

Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mengelola penyakit ini secara efektif.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment