ETOH dalam Darah: Mengungkap Fakta Etanol (Blood Alcohol, Ethyl Alcohol) dalam Pemeriksaan Medis dan Legal
INFOLABMED.COM - Pemeriksaan Ethanol (Blood Alcohol, ETOH, Ethyl Alcohol) merupakan bagian penting dalam dunia medis dan legal, terutama ketika berkaitan dengan dugaan konsumsi alkohol yang berlebihan.
Etanol adalah jenis alkohol yang umum ditemukan dalam minuman beralkohol dan dikenal sebagai depresan sistem saraf pusat (central nervous system depressant).
Baca juga : Uji Tingkat Alkohol Dalam Darah
Bila kadarnya dalam darah mencapai 300 mg/dL atau lebih, efeknya bisa sangat fatal, termasuk risiko koma hingga kematian.
Pentingnya Pemeriksaan ETOH dalam Kasus Hukum
Pengujian kadar alkohol dalam darah sering kali dilakukan sebagai bagian dari investigasi hukum, terutama dalam kasus dugaan mengemudi di bawah pengaruh alkohol (DUI).
Setiap negara bagian atau yurisdiksi memiliki ambang batas sendiri untuk menentukan tingkat mabuk atau keracunan alkohol.
Karena hasil tes ini bisa menjadi barang bukti dalam proses hukum, penanganan sampel darah harus sangat ketat dan sesuai protokol.
Spesimen darah harus dimasukkan ke dalam kantong plastik tersegel, dan setiap orang yang menangani spesimen tersebut wajib menandatangani bukti alih tangannya untuk menjaga rantai pengawasan (chain of custody).
Nilai Normal dan Arti Kadar yang Tidak Normal
- Nilai Normal: 0 mg/dL (0 mmol/L dalam satuan SI)
- Peningkatan Kadar: Biasanya menunjukkan adanya konsumsi alkohol.
Selain konsumsi alkohol, kadar ETOH dalam darah juga bisa meningkat karena penggunaan bersamaan dengan obat-obatan tertentu seperti:
- Antihistamin
- Barbiturat
- Diazepam
- Chlordiazepoxide
- Isoniazid
- Meprobamat
- Opiat
- Fenitoin
- Tranquilizer lainnya
Prosedur dan Intervensi Pemeriksaan
Sebelum Tes (Pretest):
- Pasien dijelaskan tujuan tes dan bahwa diperlukan pengambilan sampel darah.
- Tidak perlu puasa sebelum pemeriksaan.
Selama Tes (Prosedur):
- Jika hasil akan digunakan untuk keperluan hukum, pengambilan sampel harus disaksikan.
- Area pengambilan darah dibersihkan menggunakan larutan povidone-iodine, bukan alkohol.
- Darah diambil sebanyak 5 mL menggunakan tabung koleksi tanpa aditif.
- Hindari penggunaan alkohol untuk membersihkan bagian atas tabung koleksi.
- Gunakan sarung tangan selama prosedur.
- Ikuti kebijakan institusi terkait penanganan barang bukti hukum.
Setelah Tes (Posttest):
- Tekan area bekas suntikan, pasang perban, dan pantau untuk perdarahan lanjutan.
- Spesimen diberi label dan dikirim ke laboratorium dalam kantong plastik tersegel.
- Semua yang menangani sampel wajib menandatangani bukti alih tangan.
- Hasil abnormal dilaporkan ke dokter penanggung jawab.
Waspadai Gejala yang Menyerupai Keracunan Alkohol
Dalam praktik klinis, pemeriksaan lain seperti complete blood count (CBC), kadar glukosa, dan elektrolit sering dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan ETOH.
Baca juga : Pemeriksaan Kuantitatif Alkohol dalam Serum, plasma, Darah Utuh atau Urin Manusia
Hal ini karena beberapa kondisi medis bisa memunculkan gejala yang mirip dengan keracunan alkohol, seperti hipoglikemia atau gangguan metabolik lainnya.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment