Abecma: Terapi CAR T-Cell Revolusioner untuk Multiple Myeloma yang Kambuh

Table of Contents

Abecma Terapi CAR T-Cell Revolusioner untuk Multiple Myeloma yang Kambuh


INFOLABMED.COM - Abecma (idecabtagene vicleucel) adalah terapi CAR T-cell inovatif yang digunakan untuk mengobati multiple myeloma kambuh atau refrakter pada pasien dewasa. 

Obat Abecma merupakan infus sekali pakai yang dibuat secara personal dari sel darah putih pasien itu sendiri. 

Setelah dimodifikasi secara genetik, sel ini mampu mengenali dan menyerang sel kanker secara spesifik.

Baca juga : Tes Beta2 Mikroglobulin Pada Tes Urin

Terapi ini telah mendapat persetujuan dari FDA (Food and Drug Administration) untuk pasien dewasa yang telah menjalani setidaknya dua jenis terapi sebelumnya, termasuk agen imunomodulator, inhibitor proteasom, dan antibodi monoklonal anti-CD38.

🔬 Bagaimana Cara Kerja Abecma?

Abecma merupakan bentuk imunoterapi personal yang memodifikasi sel T pasien sehingga mampu mengenali BCMA (B-cell maturation antigen), sebuah protein yang ada pada permukaan sel kanker multiple myeloma. Prosesnya melibatkan:

  1. Modifikasi Genetik: Sel T pasien direkayasa di laboratorium agar dapat mengenali BCMA.
  2. Infus Kembali ke Tubuh: Setelah selesai dimodifikasi, sel dikembalikan ke tubuh pasien.
  3. Penghancuran Sel Kanker: Sel T aktif menyerang dan menghancurkan sel kanker.

📈 Efektivitas Berdasarkan Uji Klinis KarMMa-3

Dalam studi KarMMa-3, pasien yang menerima Abecma menunjukkan hasil menggembirakan:

  • 72% pasien menunjukkan respon positif terhadap pengobatan (Overall Response Rate).
  • 28% mencapai respons lengkap ketat (stringent complete response).
  • 25% menunjukkan respons parsial sangat baik.
  • 19% mengalami respons parsial.

Hasil ini menandakan potensi besar Abecma dalam menunda progresi penyakit pada pasien multiple myeloma yang sudah menjalani pengobatan sebelumnya

💡 Proses Pengobatan dengan Abecma

  1. Leukapheresis: Pengambilan sel darah putih pasien.
  2. Proses Produksi: Modifikasi sel di laboratorium khusus (± 4 minggu).
  3. Kemoterapi Ringan: Dilakukan selama 3 hari sebelum infus.
  4. Infus Abecma: Diberikan melalui infus IV 2 hari setelah kemoterapi.
  5. Pemantauan Intensif: Pasien harus tetap di fasilitas kesehatan selama minimal 7 hari, dan dalam radius 2 jam selama 4 minggu.

⚠️ Efek Samping Abecma

Efek Samping Umum:

  • Sindrom Pelepasan Sitokin (CRS): demam, kesulitan bernapas, kelelahan
  • Sakit kepala, pusing, gangguan bicara
  • Infeksi, demam, nyeri sendi/otot
  • Penurunan nafsu makan, mual, diare

Efek Samping Serius:

Related: loading
  • CRS parah atau fatal
  • Gangguan saraf: kejang, kebingungan, gangguan memori
  • Infeksi berat
  • Risiko kanker sekunder (T-cell malignancies)
  • Gangguan darah (penurunan jumlah sel darah merah, putih, dan trombosit)

🚫 Peringatan dan Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Tidak cocok untuk ibu hamil dan menyusui.
  • Hindari vaksin hidup minimal 6 minggu sebelum pengobatan.
  • Jangan menyetir atau mengoperasikan alat berat selama minimal 8 minggu pasca terapi.
  • Abecma dapat menyebabkan hasil positif palsu pada tes HIV.
  • Penggunaan hanya diperbolehkan melalui program ABECMA REMS, dengan rumah sakit yang sudah tersertifikasi dan memiliki akses langsung ke obat tocilizumab untuk menangani CRS.

👶 Efek terhadap Kehamilan dan Menyusui

Wanita harus melakukan tes kehamilan sebelum menjalani terapi. 

Jika Anda menerima Abecma selama hamil, bayi Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan darah setelah lahir untuk memantau kemungkinan efek terhadap sistem imun mereka. 

Tidak disarankan menyusui selama atau setelah menjalani pengobatan dengan Abecma.

🏭 Produsen Abecma

Abecma diproduksi oleh Celgene Corporation, bagian dari Bristol-Myers Squibb Company, dan juga bekerja sama dengan bluebird bio, Inc. 

Terapi ini disimpan dalam suhu sangat rendah dan hanya dibuat khusus untuk tiap pasien berdasarkan identitas unik masing-masing.

Baca juga : Mengapa ESR Penting? Memahami Peran Tes Sedimentasi Eritrosit dalam Kesehatan

Abecma menawarkan harapan baru bagi pasien multiple myeloma yang sudah tidak merespons terapi standar. 

Meski menawarkan tingkat efektivitas tinggi, terapi ini tetap memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan dan dimonitor secara ketat oleh tim medis. 

Kehadiran teknologi seperti Abecma menjadi penanda bahwa pengobatan kanker kini semakin personal, tepat sasaran, dan penuh potensi — sesuatu yang bisa menjadi masa depan terapi kanker di Indonesia.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment