Hematocrit (Hct, Packed Cell Volume [PCV]): Indikator Kunci Evaluasi Kehilangan Darah dan Kondisi Kesehatan

Table of Contents
Hematocrit (Hct, Packed Cell Volume [PCV]) Indikator Kunci Evaluasi Kehilangan Darah dan Kondisi Kesehatan


INFOLABMED.COM - Hematocrit (Hct), atau yang juga dikenal dengan istilah Packed Cell Volume (PCV), adalah parameter penting dalam pemeriksaan laboratorium untuk menilai persentase sel darah merah (eritrosit) dibandingkan dengan volume total darah (plasma). 

Pemeriksaan Hematocrit (Hct)  sering digunakan untuk mengevaluasi kondisi seperti kehilangan darah, anemia, dehidrasi, dan berbagai gangguan sistemik lainnya.

Baca juga : Metode Pengukuran Pada Hematologi Analyzer | Elektrikal Impedance, Fotometri, Flowcytometry, dan Histrogram/Kalkulasi

Apa Itu Hematocrit?

Hematocrit merupakan rasio antara volume sel darah merah terhadap total volume darah dalam satu sampel. 

Setelah darah diambil dan disentrifugasi, sel darah merah yang lebih berat akan mengendap di bagian bawah tabung. 

Persentase volume sel darah merah tersebut dibandingkan dengan volume total plasma akan menunjukkan nilai hematokrit.

Misalnya, jika hematokrit turun 3%, itu dapat menunjukkan kehilangan sekitar satu unit darah. 

Namun, penting dipahami bahwa penurunan hematokrit tidak terjadi secara langsung setelah kehilangan darah besar. 

Hal ini karena pada awalnya kehilangan terjadi pada proporsi yang sama antara plasma dan eritrosit.

Sebagai kompensasi, tubuh akan memindahkan cairan dari ruang antar sel ke dalam pembuluh darah untuk mengembalikan volume plasma. 

Namun, sel darah merah tidak dapat digantikan secepat itu, sehingga akhirnya nilai hematokrit menurun.

Nilai Normal Hematokrit

  • Perempuan: 37–48% (0.37–0.48 SI unit)
  • Laki-laki: 42–52% (0.42–0.52 SI unit)
  • Kehamilan: Menurun (efek dilusi)
  • Lansia: Sedikit menurun
  • Bayi baru lahir: Meningkat

Interpretasi Nilai Hematokrit Abnormal

Meningkat (Polisitemia)

  • Dehidrasi
  • Penyakit jantung bawaan
  • Penyakit paru kronis
  • Polisitemia vera
  • Kanker hati
  • Eritrositosis
  • Tinggal di dataran tinggi
  • Anemia
  • Kehilangan darah akut
  • Penyakit ginjal
  • Infeksi kronis
  • Malnutrisi
  • Leukemia
  • Kehamilan
  • Lupus
  • Defisiensi vitamin B6, B12, atau asam folat

Faktor yang Mempengaruhi Hasil

  • Pengambilan darah dari tangan yang sedang diinfus: dapat menyebabkan hasil rendah akibat hemodilusi.
  • Tourniquet dipasang terlalu lama (>1 menit): menyebabkan hemokonsentrasi, meningkatkan Hct hingga 5%.
  • Hiperglikemia >400 mg/dL, dehidrasi, atau leukositosis: dapat menyebabkan nilai palsu tinggi.
  • Tinggal di dataran tinggi atau kehamilan: juga dapat memengaruhi nilai Hct.
  • Hemolisis sampel: merusak integritas data.

Prosedur Pemeriksaan

  • Tidak perlu puasa sebelum tes.
  • Bisa menggunakan darah kapiler (finger stick atau heel stick untuk bayi) atau darah vena (EDTA tube).
  • Sampel diambil sebelum mandi atau pijat, karena aktivitas ini dapat memengaruhi hasil.
  • Gunakan sarung tangan dan lakukan pencampuran lembut setelah pengambilan darah.

Implikasi Klinis dan Intervensi

  • Hematokrit sering dinilai bersamaan dengan hemoglobin, khususnya dalam kasus anemia atau perdarahan.

Baca juga : Packed cell volume (PCV)

  • Perubahan hematokrit secara serial dapat memberikan gambaran respon tubuh terhadap terapi.
  • Setelah perdarahan besar, nilai hematokrit mungkin tetap normal awalnya, namun akan turun seiring pergeseran cairan tubuh.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment