Mengenal Hemoglobin (Hb, Hgb): Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Anemia dan Gangguan Darah Lainnya
INFOLABMED.COM - Pemeriksaan hemoglobin (Hb atau Hgb) merupakan salah satu tes laboratorium dasar namun krusial dalam menilai kemampuan darah membawa oksigen.
Hemoglobin terdiri dari bagian heme yang mengandung zat besi dan pigmen merah porfirin, serta bagian globin berupa protein.
Pengukuran kadar hemoglobin memberikan gambaran langsung tentang kapasitas pengangkutan oksigen dalam tubuh.
Baca juga : Hemoglobin Dan Cara Pemeriksaannya | Edisi Lengkap ; Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
Pemeriksaan ini digunakan secara luas untuk menilai keberadaan anemia atau polycythemia, serta untuk memantau efektivitas terapi dari kedua kondisi tersebut.
Pada individu dengan status hidrasi normal, kadar hemoglobin biasanya sekitar sepertiga dari nilai hematokrit.
Panduan Klinis Terkini
Menurut pedoman dari American Society of Anesthesiologists (2006), kadar hemoglobin sebaiknya diukur saat terjadi kehilangan darah yang signifikan atau terdapat indikasi iskemia organ.
Transfusi sel darah merah umumnya direkomendasikan ketika kadar Hb turun di bawah 6 g/dL, terutama pada pasien muda dan sehat, terlebih jika anemia bersifat akut.
Sebaliknya, jika kadar Hb lebih dari 10 g/dL, transfusi umumnya tidak diperlukan.
Pada rentang kadar menengah (6–10 g/dL), keputusan untuk melakukan transfusi harus mempertimbangkan kondisi iskemia organ, perdarahan yang sedang terjadi, volume intravaskular pasien, serta risiko komplikasi akibat oksigenasi yang tidak memadai.
Nilai Normal Hemoglobin
- Wanita: 12–16 g/dL (7.4–9.9 mmol/L)
- Pria: 13–18 g/dL (8.1–11.2 mmol/L)
- Kehamilan: Menurun (dilusi)
- Lansia: Sedikit menurun
- Bayi baru lahir: Meningkat
Penyebab Nilai Hemoglobin Abnormal
Peningkatan Kadar Hb:
- Penyakit paru kronik
- Penyakit jantung bawaan
- Polycythemia vera
- Dehidrasi (hemokonsentrasi)
- Perokok berat
- Tinggal di dataran tinggi
Penurunan Kadar Hb:
- Anemia
- Kekurangan vitamin B6, B12, folat
- Infeksi kronis
- Leukemia
- Malnutrisi
- Penyakit ginjal kronik
- Hemoragi
- Kehamilan (hemodilusi)
Faktor yang Mempengaruhi Nilai Hb
- Tourniquet yang dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan hasil Hb meningkat palsu.
- Sampel lipemik atau leukositosis juga bisa memberikan hasil positif palsu.
- Merokok dan tinggal di dataran tinggi cenderung meningkatkan kadar Hb.
- Hemolisis sampel akan mengubah hasil.
- Obat-obatan seperti gentamicin dan methyldopa dapat meningkatkan Hb, sementara antibiotik, aspirin, rifampin, dan sulfonamida dapat menurunkannya.
Prosedur Pemeriksaan Hemoglobin
Sebelum Tes:
- Jelaskan tujuan pemeriksaan kepada pasien.
- Tidak diperlukan puasa sebelum pemeriksaan.
Selama Tes:
- Sampel darah dapat diambil melalui tusukan kapiler (jari atau tumit pada bayi) atau venipuncture (pengambilan darah vena).
- Gunakan tabung EDTA (tutup ungu) untuk mencegah pembekuan darah.
Setelah Tes:
- Balikkan tabung dengan perlahan agar tercampur sempurna.
- Tekan dan balut lokasi pengambilan darah untuk mencegah perdarahan lanjutan.
- Laporkan hasil abnormal ke tenaga medis yang bertanggung jawab.
Catatan Klinis Tambahan
Pemeriksaan hemoglobin biasanya dilakukan bersamaan dengan hematokrit.
Baca juga : Kadar Hemoglobin : Berapa Nilai Normal Hemoglobin?
Pengulangan pemeriksaan secara serial dapat membantu mengevaluasi kehilangan darah akut atau respon terhadap terapi anemia.
Pada kondisi seperti penyakit paru-paru kronik, kadar Hb dapat meningkat sebagai mekanisme kompensasi tubuh untuk menambah kapasitas pengangkutan oksigen.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment