Mengenal Hormon Gastrin: Kunci Diagnostik Gangguan Lambung yang Sering Diabaikan

Table of Contents

 

Mengenal Hormon Gastrin Kunci Diagnostik Gangguan Lambung yang Sering Diabaikan

INFOLABMED.COM - Pemeriksaan kadar gastrin dalam darah merupakan salah satu metode penting dalam mendiagnosis berbagai gangguan lambung. 

Gastrin adalah hormon polipeptida yang diproduksi dan disimpan oleh sel G (G-cells) di bagian antrum lambung serta di pulau Langerhans pankreas. 

Baca juga : Mengenal Asam Lambung: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hormon gastrin berperan besar dalam proses pencernaan, terutama dalam merangsang sekresi asam lambung.

Fungsi Gastrin dalam Tubuh

Sekresi gastrin dipicu oleh beberapa kondisi seperti:

  • Kehadiran protein, kalsium, atau alkohol dalam lambung,
  • Rangsangan saraf vagus saat mengunyah, mencicipi, atau mencium makanan,
  • Distensi (pengembangan) antrum lambung,
  • Penurunan keasaman lambung.

Namun, ketika kadar asam lambung meningkat, sekresi gastrin akan terhambat. Selain itu, gastrin juga memicu:

  • Pelepasan enzim pankreas,
  • Enzim lambung seperti pepsin,
  • Faktor intrinsik yang penting untuk penyerapan vitamin B12,
  • Empedu dari hati,
  • Peningkatan motilitas saluran pencernaan.

Kondisi Klinis Terkait Kadar Gastrin yang Tidak Normal

Produksi gastrin yang abnormal bisa menandakan adanya kondisi patologis, seperti:

  • Tumor penghasil gastrin pada sindrom Zollinger-Ellison,
  • Ulkus lambung dan duodenum,
  • Anemia pernisiosa.

Oleh karena itu, pengukuran kadar gastrin sangat bermanfaat dalam membantu diagnosis berbagai gangguan ini. 

Pemeriksaan provokatif dengan infus IV kalsium glukonat juga dapat digunakan untuk membedakan antara penyakit ulkus biasa dan sindrom Zollinger-Ellison.

Nilai Normal dan Interpretasi Hasil Gastrin 

Nilai normal gastrin:

<100 pg/mL (<48 pmol/L)

Kenaikan kadar gastrin dapat ditemukan pada kondisi berikut:

  • Akilhlorhidria (tidak adanya asam lambung),
  • Gastritis atropik,
  • Ulkus duodenum atau lambung,
  • Usia lanjut,
  • Gagal ginjal stadium akhir,
  • Hiperplasia sel G,
  • Hiperparatiroidisme,
  • Penyakit ulkus peptikum,
  • Anemia pernisiosa,
  • Pasca vagotomi (pemotongan saraf vagus),
  • Obstruksi pilorus,
  • Kanker lambung,
  • Uremia,
  • Penggunaan obat penekan asam seperti antasida, H2 blocker, atau PPI (proton pump inhibitor).

Faktor yang Mempengaruhi Hasil

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi keakuratan hasil pemeriksaan gastrin antara lain:

  • Hemolisis darah,
  • Sampel lipemik (berlemak),
  • Konsumsi makanan tinggi protein,
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.

Obat yang dapat meningkatkan kadar gastrin:

  • Antasida, beta-blocker, PPI, insulin, cimetidine, ranitidine, dan lainnya.

Obat yang dapat menurunkan kadar gastrin:

  • Antikolinergik, kafein, etanol, kortikosteroid, dan antidepresan trisiklik.

Prosedur Pemeriksaan Gastrin

Persiapan Pra-Tes:

  • Pasien perlu berpuasa selama 12 jam, hanya diperbolehkan minum air.
  • Hindari alkohol selama 24 jam sebelum tes.
  • Edukasi pasien mengenai tujuan pemeriksaan dan pengambilan darah.

Selama Tes:

  • Diambil sampel darah sebanyak 7 mL menggunakan tabung bertutup merah (red-top tube).
  • Petugas medis wajib menggunakan sarung tangan selama prosedur.

Pasca Tes:

  • Tekan dan tutup area pengambilan darah untuk menghentikan perdarahan.
  • Spesimen diberi label dan dikirim dengan es ke laboratorium.

Baca juga : Gastritis: Mengenal Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

  • Hasil abnormal dilaporkan kepada dokter utama untuk evaluasi lebih lanjut.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment