Pentingnya Measles (Rubeola) Antibody Test: Deteksi Kekebalan dan Infeksi Campak Sejak Dini
INFOLABMED.COM - Measles (Rubeola) Antibody Test adalah salah satu pemeriksaan penting dalam dunia medis yang berfungsi untuk mendeteksi antibodi terhadap virus campak (rubeola).
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui apakah seseorang sedang mengalami infeksi campak aktif, baru saja terinfeksi, atau telah memiliki kekebalan karena infeksi sebelumnya atau karena imunisasi.
Baca juga : Manfaat Vaksin MMR: Melindungi Anak dari Penyakit Campak, Rubella, dan Gondongan
Apa Itu Campak (Rubeola)?
Campak adalah infeksi virus yang sangat menular dan menyebar melalui droplet dari hidung, mulut, atau tenggorokan penderita.
Masa inkubasi dari virus ini berkisar antara 8 hingga 12 hari sejak paparan hingga timbulnya gejala.
Gejala campak meliputi:
- Demam
- Batuk
- Hidung berair
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Konjungtivitis (mata merah)
- Fotofobia (sensitif terhadap cahaya)
- Munculnya bintik Koplik di dalam mulut
- Ruam yang muncul 3–5 hari setelah gejala awal dan berlangsung 4–7 hari, biasanya dimulai dari kepala lalu menyebar ke seluruh tubuh
Pengobatan dan Pencegahan
Hingga saat ini, tidak ada pengobatan spesifik untuk campak. Terapi yang diberikan bersifat suportif atau simptomatik.
Pemberian serum imunoglobulin dalam waktu 6 hari setelah paparan virus dapat membantu menurunkan risiko atau memperingan keparahan penyakit.
Pencegahan paling efektif adalah melalui vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella) sebanyak dua dosis:
- Dosis pertama pada usia 12 hingga 15 bulan
- Dosis kedua pada usia 4 hingga 6 tahun
Fungsi Measles (Rubeola) Antibody Test
Tes ini mengukur antibodi IgG dan IgM terhadap virus rubeola:
- IgM Positif: Menandakan infeksi campak saat ini atau baru terjadi.
- IgG Positif: Menunjukkan bahwa tubuh sudah memiliki kekebalan terhadap campak, baik karena infeksi masa lalu atau vaksinasi.
- IgM dan IgG Negatif: Menunjukkan bahwa seseorang masih rentan terhadap infeksi campak.
Interpretasi Hasil Tes
Nilai Normal:
- IgM dan IgG Negatif: Rentan terhadap rubeola
- IgM Positif: Infeksi campak aktif atau baru
- IgG Positif: Imun terhadap campak
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes:
- Hemolisis karena penanganan sampel darah yang tidak tepat dapat memengaruhi akurasi hasil.
Prosedur Pemeriksaan
Sebelum Tes:
- Pasien diberi penjelasan mengenai tujuan tes dan pengambilan sampel darah.
- Tidak perlu puasa.
Saat Tes:
- Diambil sampel darah sebanyak 7 mL menggunakan tabung koleksi bertutup merah.
- Petugas medis menggunakan sarung tangan selama prosedur.
Baca juga : Mengenal Apa Itu Vaksin MMR; Campak (Measles), Gondongan (Mumps), dan Rubella
Setelah Tes:
- Tekanan diberikan pada lokasi pengambilan darah.
- Luka ditutup dan dipantau untuk kemungkinan perdarahan.
- Sampel diberi label dan segera dikirim ke laboratorium.
- Hasil yang abnormal harus segera dilaporkan ke dokter yang merawat.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment