Mendeteksi Kelainan Kongenital Usus: Panduan Lengkap Meckel’s Diverticulum Nuclear Scan (Meckel Scan)

Table of Contents

Mendeteksi Kelainan Kongenital Usus Panduan Lengkap Meckel’s Diverticulum Nuclear Scan (Meckel Scan)


INFOLABMED.COM - Meckel’s Diverticulum merupakan salah satu kelainan bawaan yang umum terjadi pada saluran cerna. 

Meskipun sering tidak terdeteksi, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri perut dan perdarahan saluran cerna tersembunyi (occult bleeding). 

Baca juga : Penyebab Nyeri Perut Mendadak

Untuk membantu mendeteksinya, Meckel’s Diverticulum Nuclear Scan, atau yang dikenal juga sebagai Meckel Scan, menjadi salah satu pemeriksaan penting yang dilakukan di bidang kedokteran nuklir.

Apa Itu Meckel’s Diverticulum?

Meckel’s Diverticulum adalah sisa struktur pada saluran cerna janin yang tidak sepenuhnya diserap sebelum lahir. 

Meskipun berada di saluran usus, divertikulum ini dilapisi oleh mukosa lambung yang dapat menghasilkan asam. 

Produksi asam ini dapat menyebabkan iritasi dan ulserasi pada jaringan usus, yang pada akhirnya memicu nyeri perut dan darah tersembunyi dalam tinja.

Apa Itu Meckel’s Diverticulum Nuclear Scan?

Meckel Scan adalah prosedur nuklir yang menggunakan zat radioaktif technetium-99m pertechnetate, yang disuntikkan secara intravena. 

Zat ini secara khusus terkonsentrasi di jaringan mukosa lambung, termasuk yang berada di divertikulum Meckel. 

Kamera khusus kemudian digunakan untuk mendeteksi konsentrasi zat radioaktif ini, yang akan membentuk gambaran dua dimensi dari area perut bagian kanan bawah.

Prosedur Pemeriksaan Meckel Scan

Persiapan Sebelum Tes:

  • Pasien diminta untuk puasa selama 6–12 jam sebelum pemeriksaan.
  • Penting untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari pasien.
  • Obat penghambat reseptor H2 histamin biasanya diberikan 1–2 hari sebelumnya untuk mengurangi pengaruh asam lambung terhadap hasil scan.
  • Edukasi pasien bahwa ketidaknyamanan terutama berasal dari posisi terlentang lama dan suntikan IV.

Selama Tes:

  • Pasien akan berbaring terlentang di atas meja pemeriksaan.
  • Kamera scintillation diletakkan di atas perut bagian kanan bawah untuk menangkap sinyal radioaktif.
  • Gambar diambil setiap 5 menit hingga 1 jam.

Setelah Tes:

  • Area suntikan diperiksa dari kemungkinan kemerahan atau pembengkakan.
  • Pasien dianjurkan untuk banyak minum agar membantu ekskresi zat radioaktif dari tubuh.
  • Wanita menyusui sebaiknya tidak memberikan ASI selama sekitar 3 hari setelah pemeriksaan.
  • Hindari penggunaan urine untuk pemeriksaan laboratorium selama waktu yang dianjurkan.

Nilai Normal dan Abnormal

  • Normal: Tidak ada konsentrasi abnormal dari radionuklida (negatif).
  • Abnormal: Terindikasinya Meckel’s Diverticulum yang aktif memproduksi asam.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan

  • Gerakan pasien saat pemeriksaan dapat mengurangi kualitas gambar.
  • Sisa barium dari pemeriksaan sebelumnya bisa mengganggu hasil.
  • Pemeriksaan sebaiknya dilakukan sebelum tes lain yang menggunakan barium.

Baca juga  : Mengenal Laparoscopy: Prosedur Minimal Invasif untuk Diagnosis dan Terapi Ginekologis

Kontraindikasi Pemeriksaan

  • Wanita hamil.
  • Wanita menyusui, kecuali telah diberi edukasi terkait waktu aman menyusui setelah tes.
  • Pasien yang tidak dapat bekerja sama karena usia, kondisi mental, atau nyeri berat.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment