MRI: Teknologi Canggih Tanpa Radiasi untuk Diagnosis Akurat Berbagai Penyakit

Table of Contents

 

MRI Teknologi Canggih Tanpa Radiasi untuk Diagnosis Akurat Berbagai Penyakit

INFOLABMED.COM - Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah metode pencitraan medis canggih yang memanfaatkan medan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar resolusi tinggi dari organ dan jaringan di dalam tubuh. Berbeda dengan CT scan, MRI tidak menggunakan radiasi atau zat kontras, sehingga lebih aman bagi pasien dengan risiko alergi atau paparan radiasi.

Baca juga : Brain Scan (Cerebral Blood Flow): Pemeriksaan Aliran Darah Otak untuk Diagnosis Medis

Bagaimana MRI Bekerja?

MRI bekerja dengan prinsip fisika magnetik, di mana medan magnet menyebabkan atom, terutama hidrogen, sejajar dalam arah tertentu. 

Energi gelombang radio kemudian diarahkan ke tubuh, menyebabkan atom-atom ini berputar. 

Ketika gelombang dihentikan, atom kembali ke posisi semula dan memancarkan sinyal yang diubah menjadi gambar oleh komputer.

Kelebihan MRI Dibanding CT Scan

MRI menawarkan keunggulan seperti kualitas gambar superior, tidak menimbulkan artefak tulang seperti pada CT, serta mampu menampilkan pembuluh darah dengan jelas. 

Teknologi ini telah menjadi standar dalam mendiagnosis kondisi neurologis, muskuloskeletal, dan kardiovaskular.

Area Penggunaan MRI

  • MRI Abdomen dan Panggul:
    Digunakan untuk mengevaluasi organ seperti hati, ginjal, pankreas, serta mendeteksi metastasis kanker.

  • MRI Otak:
    Ideal untuk mendeteksi tumor, stroke, abses otak, kelainan bawaan, dan penyakit neurodegeneratif. Untuk kejadian neurologis akut seperti perdarahan subarachnoid, CT tetap menjadi pilihan awal.

  • MRI Payudara:
    Memiliki sensitivitas tinggi hingga 94% untuk deteksi kanker payudara, khususnya pada wanita dengan risiko genetik tinggi.

  • MRI Jantung:
    Memberikan detail fungsi jantung, volume bilik, serta aliran darah. Gambar kontras dengan gadolinium dapat membedakan kerusakan jantung reversibel dan ireversibel.

  • MRI Tulang Belakang:
    Efektif untuk mendeteksi herniasi diskus, stenosis spinal, dan lesi sumsum tulang belakang.

  • Magnetic Resonance Angiography (MRA):
    Digunakan untuk mengevaluasi arteri besar seperti karotis dan pembuluh darah otak.

  • Magnetic Resonance Venography (MRV):
    Menyediakan visualisasi sirkulasi vena intrakranial, berguna dalam kasus pseudotumor cerebri dan koagulopati.

Persiapan dan Prosedur MRI

Pasien tidak perlu puasa dan wajib menghapus semua benda logam sebelum pemeriksaan. 

Untuk pasien klaustrofobia, sedasi atau penggunaan MRI terbuka dapat dipertimbangkan.

Selama pemeriksaan, pasien akan dimasukkan ke dalam silinder besar dan harus tetap diam.

Peringatan dan Kontraindikasi

MRI tidak cocok untuk:

  • Pasien dengan alat pacu jantung, klip aneurisma, atau implan logam lama
  • Pasien dengan fragmen logam di mata atau luka tembak di kepala
  • Pasien sangat obesitas atau yang membutuhkan alat bantu hidup yang tidak bisa digunakan dalam ruang MRI
  • Pasien hamil (walau belum ada bukti efek teratogenik)

Beberapa item seperti patch obatmakeup berbahan logam, dan perangkat elektronik juga harus dilepas sebelum masuk ruang MRI karena risiko interferensi atau cedera.

Baca juga : BRCA 1/2: Mutasi Gen yang Meningkatkan Risiko Kanker Payudara dan Ovarium

Nilai Normal dan Abnormal

Hasil normal MRI tidak menunjukkan kelainan struktural. Hasil abnormal bisa menandakan berbagai kondisi seperti infark otak, tumor, aneurisma, edema, penyakit degeneratif tulang belakang, atau gangguan jantung.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment