Pemeriksaan Mikroalbuminuria: Deteksi Dini Kerusakan Ginjal untuk Pencegahan Komplikasi Serius

Table of Contents

 


INFOLABMED.COM – Pemeriksaan mikroalbuminuria merupakan langkah penting dalam mendeteksi dini kerusakan ginjal, terutama pada individu dengan risiko tinggi seperti penderita diabetes dan hipertensi. 

Tes ini mengukur kadar albumin, sejenis protein, dalam urin yang biasanya tidak terdeteksi pada ginjal yang sehat. 

Kehadiran mikroalbumin dalam urin dapat menjadi indikator awal gangguan fungsi ginjal. 

🧪 Apa Itu Mikroalbuminuria?

Mikroalbuminuria adalah kondisi di mana terdapat albumin dalam urin dalam jumlah kecil namun abnormal. 

Ginjal yang sehat biasanya mencegah protein seperti albumin masuk ke dalam urin. Namun, kerusakan pada ginjal dapat menyebabkan kebocoran protein ini. 

Deteksi mikroalbuminuria memungkinkan identifikasi kerusakan ginjal lebih awal, memungkinkan intervensi yang tepat waktu. 

🔬 Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan mikroalbuminuria dilakukan dengan mengumpulkan sampel urin, biasanya urin pagi pertama. 

Pasien diminta untuk membersihkan area genital sebelum pengumpulan sampel untuk menghindari kontaminasi. 

Sampel kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengukur kadar albumin dan kreatinin, menghasilkan rasio albumin-kreatinin (UACR). 

📊 Interpretasi Hasil

Hasil UACR digunakan untuk menilai tingkat mikroalbuminuria:

  • Normal: <30 mg/g
  • Mikroalbuminuria: 30–300 mg/g
  • Makroalbuminuria: >300 mg/g (Peran ATLM dalam Pencegahan Penyakit Ginjal Kronis 

Nilai yang lebih tinggi menunjukkan peningkatan risiko kerusakan ginjal dan memerlukan evaluasi lebih lanjut serta intervensi medis.



Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment