Pemeriksaan SGOT dan SGPT: Deteksi Dini Gangguan Hati yang Efektif
INFOLABMED.COM – Pemeriksaan SGOT dan SGPT merupakan tes darah yang penting untuk menilai fungsi hati dan mendeteksi kerusakan sel hati.
Kedua enzim ini, yang juga dikenal sebagai AST (Aspartate Aminotransferase) dan ALT (Alanine Aminotransferase), berperan dalam metabolisme protein dan biasanya terdapat dalam sel-sel hati.
Peningkatan kadar enzim ini dalam darah dapat mengindikasikan kerusakan atau peradangan hati.
🧪 Apa Itu SGOT dan SGPT?
SGOT (AST) ditemukan di berbagai organ seperti hati, jantung, otot, ginjal, dan otak, sementara SGPT (ALT) lebih spesifik terdapat di hati.
Oleh karena itu, peningkatan kadar SGPT lebih mencerminkan adanya kerusakan atau gangguan fungsi hati dibandingkan SGOT.
🔬 Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan SGOT dan SGPT dilakukan melalui pengambilan sampel darah vena.
Pasien mungkin diminta untuk berpuasa selama 8–12 jam sebelum tes, tergantung instruksi dokter.
Proses pengambilan darah melibatkan pembersihan area kulit, pemasangan torniket, penyuntikan jarum ke pembuluh darah, dan pengumpulan darah ke dalam tabung khusus.
📊 Nilai Normal dan Interpretasi
Nilai normal SGOT berkisar antara 8–48 U/L, sedangkan SGPT antara 7–55 U/L. Peningkatan kadar enzim ini dapat mengindikasikan kondisi seperti:
Hepatitis: Peradangan hati yang bisa disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, atau obat-obatan tertentu.
Sirosis: Kerusakan hati jangka panjang yang menyebabkan jaringan parut dan memengaruhi fungsi hati.
Perlemakan hati (Fatty Liver): Penumpukan lemak berlebih di sel-sel hati yang dapat menyebabkan peradangan.
Perlu diingat bahwa peningkatan ringan SGOT dan SGPT tidak selalu menunjukkan adanya penyakit hati yang serius. Namun, peningkatan yang signifikan atau persisten perlu dievaluasi lebih lanjut oleh dokter.
Post a Comment